Definisi
integrasi nasional banyak dijelaskan oleh para tokoh, salah satunya menurut
Saafroedin Bahar (1996). Menurutnya, integrasi nasional adalah upaya menyatukan
seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya. Umumnya integrasi
nasional membahas tentang identitas warga negara yang pada intinya berupa upaya
penyatuan dan keterpaduan warga negara menjadi satu kesatuan yang utuh.
Integrasi
nasional memiliki tiga aspek, yaitu aspek politik, aspek ekonomi dan aspek sosial
budaya. Pertama, aspek politik mencakup dimensi vertikal dan horizontal. Di
dalam dimensi vertikal terdapat tingkatan-tingkatan antar komponen, seperti
elite politik dengan massa pengikutnya, sedangkan dimensi horizontal mencakup
tentang masalah teritorial, antar suku, ras, agama, dan berbagai golongan
masyarakat. Kedua, aspek ekonomi adalah
aspek yang didalamnya terdapat hubungan saling ketergantungan antar wilayah
demi memenuhi kebutuhannya. Ketiga, aspek sosial budaya bisa dibilang menjadi
salah satu aspek terpenting diantara kedua aspek karena aspek ini berupaya untuk menyatukan
berbagai macam suku, ras, agama dan golongan menjadi satu kesatuan.
Lalu,
apa pentingnya integrasi nasional? Jika dilihat dari sisi historis bangsa
Indonesia dalam merebut kemederkaan, banyak para pejuang terdiri dari berbagai
macam latar belakang yang berbeda. Yang menjadi masalah adalah setelah bangsa
Indonesia merdeka. Apakah komitmen untuk tetap menjadi satu kesatuan akan tetap
terjaga atau tidak, mengingat kemerdekaan di raih dari berbagai macam golongan.
Tidak menutup kemungkinan pasca kemerdekaan orang-orang yang terdiri dari berbagai golongan lebih
mementingkan kelompoknya. Maka dari itu, integrasi nasional perlu diwujudkan
guna menjaga keutuhan bangsa.
Jika
integrasi sudah diwujudkan, tahap selanjutnya adalah mengembangkannya. Howard
Wriggins dalam Muhaimin & Collin MaxAndrews (1995) menyebut ada lima
pendekatan atau cara bagaimana pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa.
Kelima diantaranya adalah pertama, adanya ancaman dari luar membuat masyarakat
bersatu. Kedua, gaya politik kepemimpinan seorang pemimpin dapat menyatukan atau
mengintegrasikan rakyat dengan karisma yang dimilikinya. Ketiga, kekuatan lembaga-lembaga
politik yang baik seperti sistem birokrasi yang baik dapat membuat masyarakat
bersatu kedalam sistem tersebut. Keempat, ideologi nasional yaitu pancasila. Kelima,
kesempatan pembangunan ekonomi bagi seluruh masyarakat secara adil dan
merata.
Komentar
Posting Komentar