TEORI STRUKTUR
Struktur
sosial merupakan keseleruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yakni
kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan
sosial. Menurut teori ini, masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang
terdiri atas bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling
menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi pada suatu bagian akan
membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain. Masyarakat sebagai suatu
sistem memiliki struktur yang terdiri atas banyak lembaga. Masing-masing
lembaga memiliki fungsinya masing-masing. Struktur dan fungsi dengan
komplesitas yang berbeda-beda ada pada setiap masyarakat, baik itu masyarakat
modern ataupun masyarakat tradisional.
Menurut
Robert K. Merton, struktur yang ada dalam sistem sosial merupakan realitas
sosial yang dianggap otonom, dan merupakan organisasi keseluruhan dari
bagian-bagian yang saling bergantung. Dalam suatu sistem terdapat pola-pola
perilaku yang relatif abadi. Struktur sosial dianalogikan dengan organisasi
birokrasi modern, di dalamnya terdapat pola kegiatan, hierarki, hubungan
formal, dan tujuan organisasi.
Struktur
dalam pandangan Parsons bersifat fungsional. Parsons menjelaskannya di dalam
teori AGIL (adaptation, goal attainment,
integration, laten pattern maintenance). Adaptasi, artinya keharusan bagi
sistem-sistem sosial untuk menghadapi lingkungan dengan baik. Goal attainment, artinya persyaratan
fungsional yang muncul dari pandangan bahwa tindakan itu diarahkan pada
tujuan-tujuannya. Integrasi, artinya persyaratan yang berhubungan dengan
interelasi antarpara anggota dalam sistem sosial. Latten Pattern Maintenance, artinya konsep latensi yang
menunjukkan berhentinya interaksi.
Ciri-ciri
struktur sosial adalah sebagai berikut:
1. Muncul
pada kelompok masyarakat
·
Struktur sosial hanya bisa muncul pada
individu-individu yang memiliki status dan peran.
2. Berkaitan
erat dengan kebudayaan
·
Kelompok masyarakat lama kelamaan akan
membentuk suatu kebudayaan. Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri.
3. Dapat
berubah dan berkembang
·
Masyarakat tidak statis karena terdiri
dari kumpulan individu. Mereka bisa berubah dan berkembang sesuai dengan
tuntutan zaman.
SUMBER REFERENSI
Wirawan,
I.B.. 2012. Teori-Teori Sosial dalam Tiga
Paradigma (Fakta Sosial, Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial) Edisi Pertama.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Komentar
Posting Komentar